CONTACT US

Silahkan hubungi kami untuk merencanakan kebutuhan assesment Anda

Job Matching: Manpower Tepat, Motor Kesuksesan Perusahaan

Artikel

Sebuah perusahaan hadir dengan visi dan misi untuk mendapatkan keuntungan dan perkembangan signifikan bagi seluruh aspek di dalamnya. Dengan sumber daya yang tersedia, perusahaan harus dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin demi tercapai visi dan cita-cita. Namun, pertanyaan tentang bagaimana cara memaksimalkan sumber daya yang dimiliki seefektif dan seefisien mungkin, hingga kini masih menjadi tanda tanya besar dalam banyak perusahaan di Indonesia maupun dunia.

Ketersediaan bahan mentah, sumber daya energi, sumber daya ekonomi, sumber daya teknologi, hingga sumber daya manusia adalah beberapa modal utama perusahaan yang harus dikelola dengan baik agar efektivitas pemanfaatannya tercapai. Manusia sebagai motor pendorong perkembangan perusahaan perlu memiliki standar kualitas yang baik untuk memenuhi kebutuhan manpower perusahaan secara efektif. Lantas, bagaimana cara memaksimalkan kualitas dan kemampuan personel sumber daya manusia untuk mengembangkan perusahaan?

Menjawab tanda tanya tersebut, Cavlent sebagai Platform assessment tools berbasis online, hadir dengan tiga solusi tepat guna bagi perusahaan. Job Matching Recommendation, Personality Profiling, & Division Competency Mapping menjadi tiga mata anak panah Cavlent yang dapat membantu perusahaan memetakan potensi kesuksesan secara efektif dan efisien. Job Matching menjadi salah satu solusi unggulan yang ditawarkan Cavlent untuk membantu perusahaan memaksimalkan sumber daya manusia yang dimilikinya.

Pada dasarnya kebutuhan Job Matching dalam perusahaan bertujuan untuk memilih karyawan atau calon karyawan dengan kualitas dan kemampuan personal sesuai dengan karakteristik, tanggung jawab, dan jenis pekerjaan berdasarkan kebutuhan perusahaan. Job Matching penting dilakukan, terutama dalam proses rekrutmen karyawan baru. Pemilihan sumber daya manusia yang sesuai dengan tuntutan pekerjaannya sedari awal akan dapat mendorong perkembangan perusahaan secara signifikan. Penempatan manpower yang tepat juga akan menjadi tameng dan tongkat kuat perusahaan ketika dihadapkan pada tantangan yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Salah satu upaya perusahaan untuk mendapatkan rekomendasi Job Matching adalah dengan menggunakan beragam bentuk assessment tools. Jika assessment tools lain hanya mampu memberikan satu rekomendasi kecocokan antara karakteristik pekerjaan dan kualitas personal calon karyawan, Cavlent dapat memberikan rekomendasi yang lebih luas cakupannya untuk dapat dijadikan informasi pelengkap perusahaan akan kualitas sumber daya manusianya.

Dengan satu kali entry data, Cavlent dapat memberikan rekomendasi kesesuaian kandidat dengan 5 (lima) jenis pekerjaan yang sedang dibuka lowongannya, ataupun rekomendasi atas 5 (lima) job description yang dibutuhkan dari pekerjaan tersebut.

-Contoh analisa Job Matching CAVLENT di halaman rekomendasi kesesuaian pekerjaan-

Selain itu, Job Matching Cavlent menjadi solusi komprehensif akan kebutuhan perusahaan dalam memaksimalkan sumber daya manusia yang dimilikinya, karena hasil analisa yang ada dapat memberikan gambaran kepribadian kandidat berdasarkan analisa S.W.O.T.

S.W.O.T Based Profiling Report

Selain mampu memberikan rekomendasi kesesuaian antara kandidat dengan pekerjaan yang ingin diisi oleh perusahaan, melalui S.W.O.T Based Profiling Report, Cavlent memudahkanmu dalam membaca potensi kandidat yang bersangkutan. Report ini memberikan analisa kepribadian kandidat berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang pekerjaan, dan perilaku yang perlu diwaspadai bila kandidat dipekerjakan. Selain itu, report ini juga memberikan gambaran motivasi bekerja dari kandidat yang bersangkutan, serta kapasitas intelektualnya.

Bagian Strengths dan Weaknesses dalam report ini, akan menganalisa subyek berdasarkan 7 (tujuh) kategori utama yang terlihat dominan (Strengths) dan yang terlihat lemah (Weaknesses). Misalnya, salah seorang kandidat karyawan memiliki kelebihan dengan pola perilaku dominan berupa dorongan diri untuk memenuhi keinginan, harapan, dan tujuan demi prestasi maksimal dengan sikap positif. Atau mungkin kandidat tersebut menunjukkan pola perilaku dominan akan kemampuannya untuk tetap tenang saat bekerja di bawah tekanan serta kemampuan untuk berkonsentrasi dan mencurahkan perhatian pada tugas.

-Contoh analisa Job Matching CAVLENT di halaman Strengths dari kandidat-

Di sisi lain, kandidat tersebut memiliki kelemahan pada sikap personal berupa kurangnya rasa hormat dalam memperlakukan atau memikirkan orang lain dengan sopan, santun, dan ramah. Atau kurangnya kesadaran pada sebab akibat dari perilaku yang ditimbulkannya. Bisa jadi juga kandidat tersebut memiliki kekurangan pada etika bekerja berupa kurangnya kemampuan untuk membedakan benar dan salah.

-Contoh analisa Job Matching CAVLENT di halaman Weaknesses dari kandidat-

Pada bagian Opportunities dalam S.W.O.T Based Profiling Report akan menampilkan maksimal 3 (tiga) potensi diri kandidat dalam konteks profesional bekerja yang terlihat menonjol, namun bukan berdasarkan minat pribadinya. Misalnya hasil analisa TIC Cavlent melihat adanya potensi kandidat untuk mengerjakan pekerjaan yang membutuhkan analisa data dan pengaturan strategi. Dengan potensi ini, maka kandidat cenderung mampu bila nantinya diberi pekerjaan yang membutuhkan kemampuan analisa dan pengaturan strategi, seperti posisi direktur, manager, analis keuangan, manager investasi, business development, marketing manager, sales manager, team leader, supervisor, konsultan pajak, coach, mentor, dll.

-Contoh analisa Job Matching CAVLENT di halaman Opportunities dari kandidat-

Bagian Threats dalam report ini dapat menampilkan sampai dengan 3 (tiga) perilaku destruktif yang perlu diperhatikan dalam diri kandidat manakala perusahaan mememutuskan untuk mempekerjakannya. Misalnya, hasil analisa TIC Cavlent memperlihatkan seorang kandidat karyawan memiliki pribadi kurang berani mengambil resiko, tidak tegas, cenderung menolak perubahan, lamban dalam membuat keputusan, dan lebih memilih cara-cara aman yang sudah terbukti. Mereka mencari fakta dan meragukan hal-hal yang belum teruji, lebih nyaman melakukan sesuatu yang sudah pernah dilakukan atau dialami oleh orang lain sebelumnya. Analisa ini dapat menjadi informasi pelengkap bagi perusahaan untuk mengantisipasi tantangan bagi perusahaan yang mungkin datang dari kandidat yang bersangkutan.

-Contoh analisa Job Mathing CAVLENT di halaman Threats dari candidat-

Secara garis besar, solusi Job Matching dari CAVLENT menyajikan analisa objektif untuk mencocokkan kualitas dan kemampuan pribadi seseorang dibandingkan dengan suatu pekerjaan. Dengan proses Job Matching yang komprehensif, perusahaan akan mendapatkan informasi pelengkap tentang kualitas dan kemampuan personal kandidat karyawannya.

-Contoh analisa lain di dalam S.W.O.T. Based Profiling Report CAVLENT-

Perusahaan akan mendapatkan banyak sekali manfaat apabila menggunakan metode komprehensif dalam melakukan Job Matching agar bisa memperoleh hasil yang objektif. Ada banyak penelitian di bidang Human Resources Management yang memperlihatkan bahwa penempatan manpower yang tepat sesuai dengan jenis dan posisi pekerjaan akan menekan tingkat employee burnout, mengurangi biaya turnover, mencetak karyawan unggul dan produktif, meningkatkan retensi karyawan berkinerja tinggi, meningkatkan employee engagement, menempatkan personel yang tepat di bangku kepemimpinan, melihat potensi calon pemimpin berikutnya, hingga memastikan bahwa setiap karyawan memiliki kemampuan untuk mendorong pencapaian rencana strategis perusahaan seefektif dan seefisien mungkin.

Analisa Job Matching yang tepat sasaran dapat membawa nilai dan etos kerja tinggi di dalam perusahaan. Meskipun tidak ada yang dapat memprediksi kesuksesan sebuah perusahaan, namun tentu saja mempersiapkan diri dengan sistem pengelolaan yang tepat dan mengantisipasi tantangan yang mungkin terjadi dapat memperbesar kemungkinan perusahaan untuk meraih kesuksesan.

References
  1. Acevedo, J. M., & Yancey, G. B. (2011). Assessing new employee orientation programs. Journal of Workplace Learning , 349 - 354.
  2. Appelbaum, S. H., Hébert, D., & Leroux, S. (1999). Empowerment: power, culture and leadership – a strategy or fad for the millennium? Journal of Workplace Learning, 11(7), 233 - 254.
  3. Belfield, C. R., & Harris, R. D. (2002). How well do theories of job matching explain variations in job satisfaction across education levels? Evidence for UK graduates . Applied Economics , 535-548.
  4. Belman, D., & Heywood, J. S. (1997). Sheepskin Effects by Cohort: Implications of Job Matching in a Signaling Model. Oxford Economic Paper, NewSeries, 49(4), 623-637.
  5. Castka, D. B. (2006). Personality, organizational orientations and self-reported learning outcomes. Journal of Workplace Learning , 73-92.
  6. Jovanovi, B. (1979). Job Matching and the Theory of Turnover. Journal of Political Economy, 87(5), 972-990.
  7. Kahreh, M. S., Ahmadi, H., & Hashemi, A. (2011). Achieving competitive advantage through empowering employees: An empirical study. Far East Journal of Psychology and Business, 3(2).
  8. Suyanti, H. N., & Absah, Y. (2019). EFFECTIVE EMPLOYEE ENGAGEMENT USING SWOT ANALYSIS. Advances in Economics, Business and Management Research, 100.
  9. Woods, S. A., Patterson, F. C., Koczwara, A., & Sofat, J. A. (2016). The value of being a conscientious learner. Journal of Workplace Learning, 28(7), 424-434.

Imelia Martinovita Santoso

@imelines
© Copyright 2024 Cavlent